Skip to main content

BALI: Work While Honeymoon

"Everyday is Holiday when You're in Bali"

Setiap bangun tidur, yang aku rasakan kalau lagi di Bali itu "liburan". Even memang bukan sengaja berkunjung ke Bali untuk menghabiskan waktu berlibur. Nyaman banget rasanya sejenak terbebas dari hiruk pikuk kota, memanjakan telinga dengan suara ombak, mengistirahatkan mata dengan pemandangan hijau dan biru yang luas. Setiap pagi pengennya cepet-cepet keluar kamar, sekedar menikmati suasana pagi di Bali yang asri dan wangi dupa, menyaksikan warga lokal pergi ke pura, dan jalan-jalan telanjang kaki di pinggir pantai.
Kalau cerita liburan atau bulan madu di Bali bagi sebagian pasangan muda mungkin udah biasa ya.. gimana kalau kerja sambil bulan madu? Nah, itu yang aku dan suamiku lewatkan 2 hari pasca menikah, tepatnya di bulan Desember kemarin. Di postingan aku kali ini, aku mau share gimana keseruan aku dan suami dines-moon (dines sambil honeymoon) di Bali.😊

Day 1: Our First Grocery Shopping

Hari pertama di Bali.. kita menghabiskan waktu di tempat suamiku bertugas, yaitu di BPSDM Provinsi Bali di Jalan Hayam Wuruk Nomor 152, Denpasar Timur. Suamiku ini langganan banget ke Bali, bisa dibilang BPSDM ini seperti kantor keduanya *Alhamdulillah*. Dari airport menuju kantor, kita dijemput sama dua orang staf disana. Sesampainya di BPSDM kita silaturahmi dengan rekan-rekan kerja suamiku. Serunya lagi kita udah disediakan kamar VIP untuk menginap selama 7 hari kedepan yang lokasinya masih di lingkungan BPSDM. Suasana kantornya asri, nyaman, pegawainya ramah, dan lokasinya dekat dengan Sanur. Tepat di sebrang kantor BPSDM ada cafe namanya Taman Jepun.
Setelah menata barang dikamar, kita pergi ke supermarket terdekat yang bisa ditempuh dengan jalan kaki, namanya Popular Market. Oh ya, karena di Bali nggak ada angkutan umum, jadi selama di Bali kita bepergian pakai Gocar. Yeay! Our first grocery shopping nih. Kita beli kebutuhan untuk seminggu kedepan, khususnya untuk sarapan dan camilan di kamar.. dan aku baru tau kalo suamiku ternyata doyan banget makan permen. Kita beli permen sebungkus bisa habis 2-3 hari doang.
Okay, rutinitas sebagai istri dimulai hari esok (dan masih dilakukan sampai saat ini hehehe), menyiapkan pakaian dan sarapan sebelum suami kerja.😊

Day 2: Makan Sup Ikan di Be Sanur 

Selama hari kerja, suamiku bekerja di BPSDM seperti biasa, kadang aku ikut bantu kerja sebisa aku. Jam kerjanya biasanya antara jam 08.00 sampai jam 16.00 WITA. Kalau kerjaan belum selesai, biasanya suamiku melanjutkan pekerjaannya di kamar. Nah, di hari kedua ini suami ngajak makan sup ikan di Be Sanur, lokasinya di Jalan Tantular 1 Nomor 99, Dangin Puri Klod, Denpasar Timur. Begini penampakan sup dan ikan goreng yang kami santap di Be Sanur:


Aku nggak sempet nanya sih ke pramusaji warung makannya.. ikan yang mereka hidangkan ke meja makan kita itu ikan apa hehehe tapi enak banget, kuah sup ikannya seger, ikan gorengnya juga enak. Karena porsinya lumayan besar, aku over ke suami yang masih kuat menghabiskan satu porsi lagi ikan gorengnya.
Tempatnya bersih, warung kaki lima gitu, jadi jangan khawatir bakal bikin kantong bolong. Dua porsi makan kita yang masing-masing isinya nasi, sup ikan, ikan goreng, air jeruk hangat (kalau nggak salah suami pesan jus juga) itu kurang lebih Rp. 80.000,00 aja. Cukup terjangkau kan?

Day 3: Jamuan Kenegaraan Bali Mandara

Ada yang spesial nih di hari ke-3 di Bali. Walaupun seharian kamar kita agak keganggu sama suara palu buat masang paku tepat di dinding luar kamar kita.. tapi malamnya kita berkesempatan untuk menghadiri Jamuan Kenegaraan Bali Mandara BPSDM Provinsi Bali. Acara yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali, Kepala PKP2A III LAN, kepala dan staf BPSDM Provinsi Bali, seluruh peserta Diklatpim Tingkat II BPSDM Provinsi Bali beserta keluarga. Sedikit informasi.. Diklatpim Tingkat II yang diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Bali ini berinovasi dengan program barunya yaitu "Ladies Program" (cmiiw🙏🏻), which is istri para peserta Diklat ini diikutsertakan dalam kegiatan tersebut. Karena mayoritas peserta Diklat-nya pun laki-laki. Untuk peserta Diklat perempuan keliatannya mengajak serta anak-anaknya.
Sama seperti kegiatan formal umumnya, Jamuan Kenegaraan ini diisi dengan sambutan-sambutan, membahas mengenai kediklatan khususnya Diklatpim yang sedang berlangsung, dan ditutup dengan hiburan. Selama acara berlangsung, kita dijamu dengan camilan khas Bali di setiap meja tamu, kemudian dilanjut prasmanan.
Beruntung rasanya bisa ikut serta di Jamuan Kenegaraan Bali Mandara BPSDM Provinsi Bali. Selain nambah ilmu pengetahuan seputar ASN, pemerintahan, potensi pariwisata Bali yang belum banyak diketahui, kita juga jadi tau seputar makanan dan camilan khas Bali lainnya selain sate lilit dan kacang Bali.. jadi kenyang juga hehehe

Day 4: Nge-Mall di Bali

Setiap malam selesai suami kerja, kalau nggak terlalu capek biasanya kita jalan-jalan malam. Nah, di hari ke-4 ini kita memutuskan untuk nge-mall. Di Bali kita sempat ke Plaza Renon, lokasinya dekat dari BPSDM, sekitar 10 menit pakai gocar udah nyampe. Plaza Renon ini keliatannya sih baru-baru ini resmi dibuka, karena pas kita keliling-keliling di dalam, masih banyak spot jualan yang kosong, tempat makannya pun masih sedikit. Di Plaza Renon ini kita nggak nemu yang aneh-aneh, jadi kita memutuskan untuk cari mall lain.
Kita menuju ke Level 21 Mall di Jalan Teuku Umar Nomor 1, Dauh Puri Klod, Denpasar Barat. Kita datang diatas jam 21.00 WITA, tapi pengunjung mall masih ramai. Akhirnya kita ke XXI terus nonton film Coco.
Kita nonton film sampai larut malam, durasinya juga lumayan panjang sih. Tapi tenang, jam 12.00 malam pun masih banyak grab atau gocar bertebaran, jadi nggak usah khawatir kalau pulang tengah malam kaya kita sekalipun hehe enough for today, kembali ke kantor~ 

Day 5: Table Manner dan Cultural Visit

Di hari ke-5 ini aku meninggalkan suamiku bekerja dikantor, sementara aku jalan-jalan sama ibu-ibu peserta Ladies Program huhuhu. Sebenernya aku cuma ikut di hari terakhir aja, kegiatannya adalah table manner di hotel Grand Inna Bali Beach di Jalan Hang Tuah, Sanur. Sebelum kegiatan intinya dimulai, kita diajak room tour dulu nih. FYI.. hotel ini konon hotel bintang 5 pertama di Bali, udah beberapa kali ganti nama, dan pernah kebakaran total beberapa puluh tahun silam. Ada satu kamar hotel yang masih utuh pada waktu kebakaran itu, dan sampai sekarang (setelah hotel direnovasi) kamar itu tetap sama seperti pertama kali dibangun. Artinya khusus untuk kamar tersebut tidak dilakukan renovasi, interior dan properti kamarnya pun nggak berubah. Pengunjung boleh masuk ke kamar tersebut, tapi tidak diperkenankan untuk berfoto.
Ini view dari salah satu kamar lainnya:


Setelah room tour, kita lanjut ke kegiatan intinya yaitu table manner. Lebih dari 60 menit kita dikasih teori mengenai teknik makan ala kerajaan dan langsung dipraktikkan. Menu makannya pun lengkap, dari appetizer, soup, main course, sampai dessert. Disela-sela kegiatan, sambil nunggu makanan dihidangkan di meja, kita juga diajarin gimana caranya fruit carving dan cara menata tempat tidur lho.
Setelah makan, tentunya dengan mempraktikkan ilmu table manner yang udah didapat sebelumnya, ada juga demo wine. Untuk demo wine sendiri yang mencicipi khusus untuk ibu-ibu yang memang mengkonsumsi alkohol aja ya.




Selesai rangkaian acara di hotel, kita lanjut cultural visit ke pengrajin kain songket dan kain endek di daerah Klungkung, namanya Dians Rumah Songket dan Endek. Ini bukan namanya aja yang 'rumah', tapi memang produksi dan tokonya itu ada di rumah. Kalau berkunjung ke toko ini, penampakannya nggak seperti toko pada umumnya. Di depan tokonya pun ada teras dan kursi tamu seperti rumah-rumah yang sering kita temui. Tempatnya adem banget, ditambah suara burung hias dan gemericik air dari kolam ikan dekat toko.
Pertama kita mulai ke tempat produksinya, pengrajinnya semua perempuan, dan mereka semua fokus menyelesaikan kain-kain yang nantinya di pajang di toko yang dijamin bikin mupeng hehe motif kain songket dan kain endeknya bagus-bagus, tapi harganyaaaa hmmmm boleh di cek sendiri deh hehehe😁 harganya berkisar dari Rp. 50.000 (untuk kain yang motifnya di celup, sama seperti kain batik yang ada di toko kain pada umumnya, dan bahannya relatif tipis) sampai Rp. 4.000.000++ (untuk kain songket dan endek yang proses pembuatannya memakan waktu berbulan-bulan). Selain kain, ada juga pakaian ready to wear seperti kemeja, kebaya, rok, mukena, dan dress. Untuk 1 potong pakaian harganya kurang lebih Rp. 500.000,- dan ukurannya nggak semua ada. Jadi stok disini baik kain maupun pakaiannya limited edition.


Selain beragam kain, ada juga dompet, ikat kepala, kipas, dan aksesoris lainnya. Kain songket memang terkenal tidak murah, tapi sebanding dengan kualitasnya dan motifnya yang cantik-cantik. Kain ini juga bisa dibilang panjang umur keawetannya. Pintar-pintar memilih tukang jahit ya untuk menjahit kain ini jadi busana yang kalian inginkan. Karena sayang banget kalau sampai salah jahit apalagi sampai rusak.

Day 6: Sunrise, Sunset, Dinner

Hari ini kita bangun lebih pagi buat pergi ke Pantai Matahari Terbit. Yas, sesuai namanya.. kita mau liat sunrise nih. Cuma sayangnya hari ke-6 ini lagi agak mendung jadi awannya nutupin matahari, terus pas awan mendungnya udah naik, eh langsung panas huhu belum beruntung. Tapi masih bisa yoga pose dikit-dikit lah dibawah mataharinya..


Berharap ada tukang bubur atau lontong kari sih sekitar pantai hahaha tapi berhubung nggak nemu yang jual sarapan, akhirnya kita jajan-jajan di warung sekitar pantai terus kembali ke BPSDM deh. Kita santai-santai di kamar, terus siang menuju sorenya kita menuju ke Uluwatu. Tujuan utamanya nonton Tari Kecak dong pastinya, tepatnya di Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Perjalannya cukup memakan waktu sih, sekitar 1,5 jam dari Sanur. FYI, transportasi menuju Uluwatu itu jarang banget, kebanyakan pakai bus untuk yang datangnya rombongan, atau pakai mobil pribadi. Kita nekad nih pergi pakai gocar, pulangnya pakai prinsip "gimana ntar"..  

Di spot manapun kalian duduk, mau menghadap ke sunset langsung atau menghadap ke pura, itu sama-sama keren kok. Nah, kebetulan aku sama suamiku duduk menghadap ke matahari. Nunggu sunset-nya sejam, tapi kalau view-nya kaya gini sih betah deh..

Kalau menghadap ke pura, view-nya kurang lebih kaya gini.. tapi foto ini diambil bukan tepat lokasi Tari Kecak ya.

Sajian yang menghibur, seru, ceritanya klasik tapi mudah diterima dengan ringan oleh penontonnya, dan yang pasti view dan suasananya romantis. Saran dari aku sih buat yang mau ke Uluwatu tapi nggak bawa kendaraan, mending nyewa deh kalau kalian nggak mau kaya kita hahaha jalan keluar Pura Uluwatu sambil berharap ada gocar yang pick up kita di tempat yang nggak ada penerangannya😥 Tapi beruntung banget nggak nunggu lama ada yang pick up, yeay! Akhirnya bisa keluar dari Uluwatu hehe banyak yang nawarin tumpangan, kalau aku sih nyebutnya omprengan ya, tapi harga yang mereka tawarin duh sayangnya mahal banget huhuhu

Sebelum kembali ke Sanur, ternyata suami udah pesan paket dinner gitu di salah satu restoran sea food di Jimbaran, tepatnya di pinggir pantai Kedonganan, Bali. Sebetulnya bisa juga kita liat sunset dari lokasi ini, sambil makan diatas pasir dan menghadap ke pantai kaya gini.


Makanannya cukup enak, dan pelayanannya pun oke. Aku lupa nama restorannya apa.. jadi di pinggir pantai Kedonganan itu memang restorannya rata-rata menawarkan sea food yang bisa disantap di pinggir pantai kaya kita gini. Kalian tinggal pilih deh mau di restoran yang mana. Untuk harga, kemarin kita ambil 3 paket harganya sekitar Rp. 270.000,00. Dengan harga segitu kita udah bisa makan kepiting, cumi, udang, ikan, krim sup, nasi sebakul, buah-buahan, dan dapat welcome drink juga.
Setelah kenyang, saatnya kembali ke Sanur~

Day 7: Bali Funtasea

Tibalah hari yang selalu dihantui dengan "besok pulang".. noooo! Masih pengen di Bali seminggu lagi aja, hiks. Hari ini kita maksimalkan main di Sanur aja. Kita mau main watersport di Nusa Penida, woohooo! Kita pakai jasa dari Bali Funtasea namanya. Tim merekalah yang mengakomodasi perjalanan kita, turis domestik maupun mancanegara. Kebetulan kita perginya bareng sama turis dari Cina dan Singapura.
Oke, pagi-pagi kita udah siap untuk nyebrang pulau, Sanur pagi itu hujan cukup deras, tapi menuju ke Nusa Penida syukurnya cerah. Perjalanan ditempuh dengan speed boat selama 20-30 menit aja. Sesampainya disana, pengen langsung nyemplung deh liat jernihnya air laut sama karang-karang yang masih terawat. Tapi kegiatan pertama yang akan kita lakukan adalah village tour di desa yang berada nggak jauh dari Nusa Penida. Kita nyebrang lagi naik perahu, sementara barang-barang bawaan kita ditaruh di loker yang udah disediain sama tim dari Bali Funtasea.
Sesampai di desa, kita melanjutkan perjalanan dengan mobil pick up yang udah di modifikasi gitu, jadi bisa buat ngangkut orang hehe *aku nggak tau nama kendaraannya apa. Kita diantar menuju ke pantai Nusa Lembongan.


Disini dilarang keras turun ke laut, karena arusnya deras banget dan sangat tidak direkomendasikan untuk berenang ataupun sekedar main air, dan akses turunnya pun cukup sulit. Jadi kita cuma foto-foto sama lihat pemandangan sekitar aja. Selama perjalananpun tour guide-nya menjelaskan spot yang kita datangi. Karena nggak bisa melakukan aktivitas lain di desa tersebut, jadi kita kembali lagi ke tempat semula untuk menjajal semua watersport yang ditawarkan oleh Bali Funtasea. 

Setelah semua pakai swimsuit, kita langsung menuju ke spot sea walker, wow! Ini pertama kalinya aku dan suami nyobain jalan di kedalaman 20 meter menggunakan helm seberat 50 kg. Aku sih ngeliat airnya aja udah pengen langsung nyemplung hahaha tapi kita tetap harus ikutin prosedur, pakai sepatu yang udah disediakan, dan tetap nyemplung sesuai intruksi hehe
Aku sama suami kebagian yang pertama nih, setelah helm dipakai dan diisi udara, kita harus sesegera mungkin turun kebawah biar udaranya nggak kebuang dan air nggak masuk ke helm. Kalau telinga pengang atau sakit, kita tinggal pijit hidung kita pakai jari terus tiup sampai kuping kita nggak pengang lagi.
Setelah menginjakkan kaki di dasar laut, kita keliling mengitari terumbu karang, dan ikut arahan photographer-nya, supaya dapet foto yang bagus yang bisa kita bawa pulang, bukan soft file-nya yaaa..
 
Pas di dalem laut itu, yang bisa kita denger cuma suara napas kita aja, walaupun kita bisa ngomong karena pakai helm, kita nggak bisa ngobrol kaya lagi di darat. Dan yang bisa kita lihat cuma.. air laut yang biru, ikan yang warna-warni, yang pasti speechless sih. Pengen bisa berlama-lama jalan di dalem laut, tapi arus lagi nggak begitu bersahabat dan kita juga harus ngikutin prosedurnya. Waktunya untuk ngasih kode ke tour guide yang waktu itu pakai dive suit, pertanda kalau kita udah siap untuk naik ke permukaan.  
Sambil menunggu giliran turis lain, aku sama suami duluan nyobain donut boat bareng sama turis Singapura nih. Mirip banana boat, kita duduk di donut boat dan ditarik sama jetski, rasanya gimana? Sakiiit hahaha badan dihentak-hentak ke air laut dengan kecepatan entah berapa itu, tapi seru. Sampai kelempar-lempar gitu, pegangannya harus benar-benar kuat yaaa. 

Setelah mental-mental di laut, waktunya kita snorkeling!! Tapi sayang banget, arus masih belum bersahabat nih, padahal cuaca lagi cerah. Udah pakai pelampung sama perlengkapan snorkeling lainnya, langsung deh nyemplung. Nggak bertahan lama aku pakai pelampung, aku minta copot pelampung, berharap sih bisa free dive, tapi lagi-lagi arus membawaku untuk tetap di permukaan. It's okay, view nya masih cantik kok even dilihat dari atas.

 

Udah puas snorkeling, kita lanjut main banana boat nih. Kali ini lebih banyak orang jadi lebih seru. Kalau donut boat cuma bisa dinikmati sama 4 orang aja. Lumayan lama nih main banana boat nya, karena nggak bisa dicemplungin ke laut (takut kebawa arus), jadi kita diajak muter-muter pakai banana boat lebih lama. And.. selesai~

Hari udah mulai sore, kita kembali ke loker untuk makan siang (late lunch sih sebenernya), bilas, dan main canoe. Aku sempet main canoe sebentar sih, terus ngelanjutin nyemil sambil ngeteh menikmati angin sepoi-sepoi di Nusa Penida, sambil nunggu dijemput speed boat untuk kembali ke Sanur. Ahhh, hard for me to say goodbye to Nusa Penida😥

....

Ternyata keseruan hari terakhir di Bali nggak sampai disini aja, kita diajak makan malam sama teman kerja suamiku, ibu-ibu yang energik dari BPSDM. Kita makan iga di warung Leko Bali, Jalan Cok Agung Tresna Nomor 110, Panjer, Denpasar Selatan. Ada banyak pilihan olahan iga disini, ada iga penyet, iga hotplate, sup iga, iga bakar, goreng, dan menu lainnya yang enak dan enak banget. Makasih Bu Enny dan Bu Elli😘
Abis itu kita berpisah dengan duo ibu tadi, kita sempetin ke Krisna dulu deh bentar. Sekitar jam 10 kita ke Krisna yang lokasinya di Jalan Sunset Road Nomor 88, Kuta. Krisna disini bukanya 24 jam, jadi santai kalau mau belanja oleh-oleh malam pun nggak keburu-buru karena mau tutup. Kalau aku ke Krisna sukanya berburu lulur, body butter, dan wewangian lain. Beda dengan suami yang berburu massage oil dan aroma terapi. Oh ya, jangan lupa kacang sama pie susu nya yaaaa.

Selesai sudah perjalanan dinesmoon seminggu di Bali. Seneeeng banget bisa nemenin suami kerja sambil honeymoon juga. Bali memang nggak ngebosenin.. kalau ada kesempatan aku pengen explore Bali lebih luas lagi. Semoga informasi lokasi liburan kita bisa jadi alternatif pilihan buat teman-teman yang mau berlibur ke Bali juga ya. Happy holiday!!😉

Comments

Popular posts from this blog

Tips Memilih Skincare

Seberapa penting sih skincare buat kamu? Banyak banget brand produk perawatan kulit yg bisa kita temuin dimana-mana, mulai dari produk yg affordable  sampai yg high-end. Aku pribadi termasuk yg peduli akan skincare. Banyak bgt manfaat yg aku rasakan setelah memakai skincare. Aku juga melewati beberapa drama masalah kulit khususnya kulit wajah. Aku pernah mengalami wajah kering, berminyak, kusam, gelap (nyaris gosong😥) karena sinar matahari, komedo, dll. Sampai akhirnya sekarang aku menemukan skincare  yg cocok dan bikin betah. Kali ini aku mau berbagi tips bagaimana memilih skincare yg tepat dan cara merawat kulit versi aku.😉 Kenali Kulitmu Sebelum kamu memilih produk yg mau kamu pakai, pastikan kamu tau jenis kulit kamu terlebih dahulu. Ada jenis kulit normal, kering, berminyak, kombinasi, sensitif. Jenis kulitmu menentukan produk yg akan kamu pakai. Ingat, produk yg temanmu pakai belum tentu cocok di kamu. Banyak banget aku temuin orang yg pakai produk karena ikut-ikut

Merencanakan Pernikahan dengan Biaya Murah

Memutuskan untuk menikah muda memang nggak pernah direncanakan sebelumnya. Jangankan nikah, aku juga nggak nyangka bisa cinta lokasi sama lelaki yg sekarang udah sah jadi suami aku. Waktu itu setelah lamaran, kita punya waktu 5 bulan untuk mempersiapkan pernikahan. Kita meng- handle semua sendiri, nggak pake bantuan wedding planner/wedding organizer. Mungkin untuk beberapa pasangan muda pengen nikah dengan biaya yg murah tapi vendornya bagus, termasuk kita. Kayaknya sayang aja bikin pesta mahal-mahal, karena yg terpenting bukan resepsinya, tapi kehidupan setelah menikah itu lebih penting. Nah, di first post kali ini aku mau share gimana cara kita merencanakan persiapan pernikahan dengan budget minim. 😉 1. Menentukan Waktu dan Tempat Waktu itu calon suami ngasih beberapa pilihan tanggal, setelah diskusi sama keluarga kedua belah pihak, akhirnya kita setuju untuk nikah di tanggal cantik, yaitu 212 (sama kaya tanggal aksi✌🏻) hari Sabtu tanggal 2 Desember 2017. Pas lah, nggak t